Google Play "Bersih-Bersih": Jumlah Aplikasi Turun Drastis, Kok Bisa?

Google Play Bersih-Bersih Jumlah Aplikasi Turun Drastis, Kok Bisa

Awal tahun 2024 membawa kejutan besar di dunia aplikasi Android. Google Play mendadak “beres-beres” besar-besaran! Menurut laporan dari Appfigures, jumlah aplikasi yang tersedia di platform ini turun drastis dari 3,4 juta jadi cuma 1,8 juta. Yup, nyaris setengahnya lenyap begitu saja. 😮

Yang bikin makin menarik, fenomena ini ternyata nggak terjadi di App Store milik Apple. Malah sebaliknya, jumlah aplikasi di sana naik dari 1,6 juta jadi 1,64 juta. Jadi... apa yang sebenarnya terjadi di kubu Android?

Kenapa Banyak Aplikasi “Lenyap”?

Menurut Appfigures, pemangkasan ini bisa jadi kabar baik buat pengguna Android. Sebelumnya, kita semua harus ekstra hati-hati memilih aplikasi—takut tertipu spam, aplikasi bodong, atau kualitas yang bikin nyesel. Dengan jumlah aplikasi yang lebih sedikit, harapannya pilihan kita jadi lebih berkualitas.

Buat para developer juga nggak kalah untung. Soalnya, saingan mereka di Google Play jadi jauh lebih sedikit. Apalagi Google memang terkenal longgar dalam urusan moderasi aplikasi—pakai sistem otomatis, prosesnya cepat, dan jarang banget melibatkan manusia langsung. Tapi sekarang? Nggak semudah itu, Ferguso!

Aturan Main Baru dari Google

Nah, mulai Juli 2024, Google bikin gebrakan. Mereka memperketat standar kualitas aplikasi. Nggak cuma aplikasi rusak atau gagal install yang kena blok, tapi juga aplikasi yang dianggap "minim fungsi" atau bahkan uji coba yang nggak pernah diperbarui juga langsung di-cut.

Google juga mulai lebih serius dalam urusan verifikasi. Developer baru harus ikutan uji coba aplikasi, dan sistem pengecekan kini melibatkan lebih banyak proses manual buat mendeteksi aplikasi palsu atau berbahaya.

AI Turun Tangan, Aplikasi Bodong Pun Musnah

Untuk mendukung semua itu, Google juga investasi besar-besaran di teknologi AI. Tujuannya? Biar bisa lebih jeli deteksi risiko, makin ketat soal data privasi, dan bantu developer bikin aplikasi yang lebih aman dan bermanfaat.

Hasilnya? Lebih dari 2,36 juta aplikasi gagal lolos filter dan nggak diizinkan muncul di Play Store. Bahkan, 158 ribu akun developer yang bandel langsung di-ban karena mencoba nyebar malware atau konten mencurigakan.

Eropa Bikin Ribet? Nggak Juga

Di sisi lain, Uni Eropa juga merilis aturan baru sejak Februari 2024. Sekarang, semua aplikasi yang mau eksis di Eropa wajib menyertakan nama dan alamat pembuatnya. Kalau nggak? Bye-bye dari Play Store wilayah UE. Apple ikut nerapin aturan ini juga, tapi anehnya jumlah aplikasi di App Store tetap stabil. Hmmm...

Langkah Google ini jelas bikin Play Store jadi lebih aman dan nyaman. Memang jumlah aplikasinya berkurang, tapi kualitas dan keamanan buat pengguna jadi lebih terjamin. Siapa sih yang mau install aplikasi random yang ujung-ujungnya malah bikin HP lemot atau penuh iklan? 😤

Kalau kamu pengguna Android, perubahan ini jelas menguntungkan. Dan buat kamu para developer, sekarang saatnya fokus bikin aplikasi yang beneran punya value.

Bagikan artikel ini kalau kamu setuju Play Store memang butuh "bersih-bersih"! Atau tinggalkan komentar kalau kamu punya pendapat lain!

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال